Medan, InfoMu.co – Petani padi merupakan pelaku utama dalam mewujudkan ketersediaan beras di Indonesia. Melalui petani padi kebutuhan beras untuk seluruh rakyat Indonesia termasuk juga untuk kebutuhan bahan baku industri makanan bisa terpenuhi dengan baik. Namun, petani padi juga dihadapkan dengan berbagai permasalahan yang rumit. Tak jarang permasalahan ini justru menyebabkan kerugian yang besar bagi mereka.
Dosen Fakultas Pertanian UMSU, Muhammad Al-Qamari SP MP Ketua Program Kemitraan Masyarakat (PKM) UMSU mengatakan itu kepada jurnalis Infomu.co saat melakukan edukasi kepada petani di desa Pematang Johar, Kecamatan Labuhan Deli, Kabupaten Deli Serdang. Desa Pematang Johar memiliki lahan seluas 1.750 hektar diharapkan dapat melakukan panen sebanyak tiga kali dalam setahun.
PKM Dosen UMSU di Pematang Johar melibatkan organisasi Pemuda Tani Indonesia, Sumatera Utara. Untuk itu ketua PTI Sumut, Mohammad Fadly Abadina SP MSi menyebut desa Pematang Johar memiliki potensi lahan sawah yang besar dan memasok kebutuhan masyarakat di Medan dan Deli Serdang.
Namun, demikian. Muhammad Al-Qamari menjelaskan, permasalah klasik yang dihadapi petani adalah masalah permodalan, biaya menanam padi sering menjadi masalah umum bagi petani. Apalagi jika petani padi mengalami gagal panen karena kendala alam atau serangan hama penyakit tanaman, termasuk juga masalah harga gabah jika jauh dari harga gabah yang sudah ditetapkan pemerintah, bisa menyebabkan dan membuat banyak petani padi tidak bisa melanjutkan usaha taninya.
Selain itu produktivitas hasil panen petani padi rata-rata 5 -6 ton per hektare. Kami juga ajak BNI untuk bantu pembiayaan usaha tani dengan KUR Tani, Asuransi Jasindo untuk asuransi pertanian warga jika terjadi gagal panen, Bulog untuk membeli hasil pertanian warga, tegas Al-qamari.
Ketua Pemuda Tani Indonesia Sumut. Mhd Fadly Abdina, desa Pematang Johar dengan luas lahan pertanian 1750 hektare, tentu sangat strategis dalam menopang ketahanan pangan. Oleh sebab itu, pemuda tani menggandeng banyak pihak agar program ini sukses dan petani mendapatkan manfaatnya.
Kepala Desa Pematang Johar, Sudarman S.Pd, mengucapkan terimakasih kepada Dosen Pertanian UMSU dan Pemuda Tani Sumut yang sudah memilih Pematang Johar untuk program ini. Menurutnya, dengan luas desa yang lahannya 80 persen lebih itu sawah, tentu akan besar sekali manfaatnya bagi warga dengan adanya program ini.
“Saat ini kami mau mencoba agar sawah disini bisa panen 3 kali dalam setahun, jadi tidak lagi hanya 2 kali dalam setahun. Kami berharap ada support besar dari pihak kampus dan Pemuda Tani agar kreasi pertanian disini berhasil dan hasilnya baik,” kata Sudarman.
“Saat ini kami mau mencoba agar sawah disini bisa panen 3 kali dalam setahun, jadi tidak lagi hanya 2 kali dalam setahun. Kami berharap ada support besar dari pihak kampus dan Pemuda Tani agar kreasi pertanian disini berhasil dan hasilnya baik,” kata Sudarman.
Sudarman mengatakan, Desa Pematang Johar selain mengandalkan pertanian sawah, ke depannya desa ini akan menyiapkan 50 hektare lahan untuk dijadikan kebun wisata petik buah. Dharapkan kebun petik buah ini dapat berkerja sama dengan UMSU “Nantinya lahan tersebut bisa jadi objek wisata bagi masyarakat, jadi selain punya manfaat hasil kebunnya, juga punya manfaat untuk wisata didalamnya,” tutup Sudarman. (Syaifulh)

