Medan, InfoMu.co – Pelaksanaan PPKM terpaksa dilakukan pemerintah walaupun berdampak serius pada aspek perekonomian. PPKM dan Faktor Ekonomi menjadi dua hal serius yang menjadi perhatian. Tanpa PPKM penyebaran covid akan semakin masif tapi berdampak pada pemukulan ekonomi massal.
Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sumatera Utara Ihsan Rambe menegaskan, PPKM dipastikan sangat berdampak pada persoalan ekonomi bahkan bila PPKM diperpanjang dapat menimbulkan resesi ekonomi. ” Ini persoalan serius bagi Indonesia, termasuk warga Kota Medan yang menjadi bagian dari PPKM Darurat,” tegas Ihsan Rambe kepada Jurnalis infoMu.co.
Ihsan Rambe menjelaskan, pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Darurat kemungkinan besar efektif menurunkan mobilitas masyarakat. Namun tidak ada yang bisa menjamin angka penurunan kasus positif Covid-19 akan menurun. Dilain pihak pembelakuan PPKM ini sudah pasti dampaknya secara nasional akan menekan pertumbuhan ekonomi, apalagi ini dengan PPKM diperpanjang, saya sangat khawatir jangan sampai penekan pertumbuhan ekonomi itu semakin tajam sampai pada tingkat resesi ekonomi. “Saya kira ini harus diantisipasi pemerintah,” jelas Magister Ekonomi dari USU itu.
Pertumbuhan Ekonomi Melambat
Terkait dengan pertumbuhan ekonomi Sumatera Utara hari ini, Ihsan Rambe menjelaskan bahwa kondisi ekonomi Sumut secara kumulatif, melambat dari tahun sebelumnya akibat penurunan permintaan konsumsi, seiring turunnya pendapatan masyarakat di masa pandemi Covid-19. Ketidakpastian ekonomi menyurutkan niat pelaku usaha untuk berinvestasi dan lebih bersikap menunggu, jelas Ihsan Rambe putra Sigambal, Labuhan Batu itu.
Pelambatan juga terjadi pada investasi pemerintah, dengan relokasi belanja modal ke dana penanganan Covid-19. Menurut pandangan saya, kata Ihsan Rambe, walaupun pandemi ini berimbas terhadap ekonomi tetapi di Sumut relatif masih lebih baik dibandingkan secara nasional. Di Sumut masih keliatan terjamin Keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, serta kelancaran distribusi.
Pemberian Bantuan Sosial
Terkait dengan pemberian bantuan sosial bagi warga yang terdampak virus corona di Sumatera Utara, Ihsan Rambe menilainya masih sangat kurang jumlahnya. Akibatnya, belum sepenuhnya warga miskin di Sumatera Utara tercover. Lihatlah angka pembanding ini, kata Ihsan, dimana penerima bansos di Sumut kurang lebih 643.175 orang, Sementara data orang miskin di Sumatera Utara 1.250.000.
Ihsan Rambe berharap, Penanganan Covid-19 yang efektif karena itu menjadi kunci akselerasi pemulihan ekonomi ke depan. Hal yang paling mendesak saat ini adalah penyediaan vaksin bagi kelompok rentan, sekaligus mempersiapkan sarana kesehatan yang lebih baik, memastikan ketersediaan bahan makanan bagi masyarakat serta menjaga proses transisi pemulihan ekonomi seperti sektor prioritas aman.
Kemudian setelah itu perioritaskan pengembangan tanaman pangan, perkebunan, peternakan, perikanan, baru kemudian tahap selanjutnya jasa keuangan dan asuransi, industri makanan dan minuman, konstruksi, perdagangan, hortikultura, kehutanan. (Syaifulh)

