Banda Aceh, InfoMu.co – Tertahannya penetapan dukungan dari Pemerintah Aceh terhadap lahan kampus II Universitas Syiah Kuala (USK) menunjukkan kepada rakyat Aceh tentang egoisnya pemimpin Aceh saat ini. Lahan tersebut bukanlah lahan untuk pribadi melainkan lahan untuk pengembangan kampus II USK yang akan digunakan untuk memperkuat proses belajar mengajar dalam rangka peningkatan kualitas mahasiswa USK.
Pernyataan itu disampaikan pengamat kebijakan publik Aceh Dr. Nasrul Zaman kepada InfoMu.co sekitar tertahannya penetapan lahan untuk pembangunan kampus II USK.
Nasrul Zaman kecewa, katanya, mahasiswa USK itu dominan anak-anak Aceh, jadi sangat tidak wajar jika Gubernur Aceh masih menahan-nahan rekomendasi kepemilikan lahan tersebut. Sikap ini juga menunjukkan arogansi yang berlebihan karena gubernur sendiri merupakan sivitas akademika USK dan kedua istrinya juga masih aktif menjadi dosen di fakultas tekinik USK.
Lahan tersebut saat ini sangat dibutuhkan oleh USK untuk bisa segera disusun berbagai program pengembangan fakultas dan program studi yang mampu menyahuti tantangan dan perkembangan zaman.
Padahal lahan tersebut sudah diprogramkan lebih jauh untuk menjadi pusat penyelenggarakan PON Aceh-Sumut 2024 untuk cabang olahraga yang penyelenggaraannya di Aceh sehingga pasca PON nanti semua fasilitas tersebut dikelola oleh USK.

