• Beranda
  • Kabar
    • Persyarikatan
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Info LazisMu
    • InfoMU tv
  • Literasi
    • Kampus
    • Tarjih
    • Taman Pustaka
    • Jelajah Bumi Para Rasul
    • Majelis Pustaka & Informasi
    • Taman Pustaka
  • Kolom
    • Khutbah
    • Opini
  • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Halal Center
  • Muktamar
    • Muktamar 48
    • Road To Muktamar 49
  • Pendidikan
    • umsu
    • Sekolah
  • Redaksi
Infomu
  • Beranda
  • Kabar
    • Persyarikatan
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Info LazisMu
    • InfoMU tv
  • Literasi
    • Kampus
    • Tarjih
    • Taman Pustaka
    • Jelajah Bumi Para Rasul
    • Majelis Pustaka & Informasi
    • Taman Pustaka
  • Kolom
    • Khutbah
    • Opini
  • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Halal Center
  • Muktamar
    • Muktamar 48
    • Road To Muktamar 49
  • Pendidikan
    • umsu
    • Sekolah
  • Redaksi
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
    • Persyarikatan
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Info LazisMu
    • InfoMU tv
  • Literasi
    • Kampus
    • Tarjih
    • Taman Pustaka
    • Jelajah Bumi Para Rasul
    • Majelis Pustaka & Informasi
    • Taman Pustaka
  • Kolom
    • Khutbah
    • Opini
  • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Halal Center
  • Muktamar
    • Muktamar 48
    • Road To Muktamar 49
  • Pendidikan
    • umsu
    • Sekolah
  • Redaksi
No Result
View All Result
Infomu
No Result
View All Result
Kasus Covid19 di India Cetak Rekor Lagi, 414 Ribu dalam Sehari

Kasus Covid19 di India Cetak Rekor Lagi, 414 Ribu dalam Sehari

Syaiful Hadi by Syaiful Hadi
7 Mei 2021
in Kabar
86

New Delhi, InfoMu.co – India kembali mencetak rekor global untuk kasus virus corona (Covid-19) harian, Jumat (7/6) waktu setempat. Kementerian Kesehatan mencatat, 414.188 kasus baru Covid-19 dalam kurun waktu 24 jam.

Angka 400 ribu ini menandai hari kedua berturut negara itu mendaftarkan lebih dari 400 ribu kasus. Pada Kamis (6/5), 412.262 infeksi kasus tercatat di seluruh negara.

Seperti dilansir laman Anadolu Agency, total beban kasus di seluruh India hingga Jumat (7/5) menjadi 21,49 juta kasus. Sementara itu, kasus kematian baru juga mencapai rekor harian. Sekurangnya 3.915 orang meninggal karena Covid-19, yang menjadikan total kematian terkait virus menjadi 234.083 jiwa.

India kini tengah berjuang melawan gelombang mematikan kedua dari pandemi yang telah sangat membebani sistem kesehatan negara itu. Rumah sakit di beberapa negara bagiannya sangat kewalahan dengan pasien, yang menyebabkan kekurangan tempat tidur akut.

Karena negara ini terus mengalami peningkatan kasus secara eksponensial, banyak pengadilan melakukan intervensi. Pengadilan Tinggi Delhi pada Kamis memerintahkan pihak berwenang untuk memberikan perawatan medis kepada semua orang yang menderita virus Corona di ibu kota.

Negara berpenduduk lebih dari 1,3 miliar itu juga telah menerima sumbangan internasional untuk persediaan dan peralatan medis bantuan Covid-19 sejak 27 April. Namun, pemerintah menghadapi pertanyaan sulit karena banyak rumah sakit yang membutuhkan mengatakan, bahwa bantuan tersebut belum sampai kepada mereka.

Kementerian Kesehatan mengatakan dalam sebuah pernyataan Kamis malam, bahwa semua barang yang diterima hingga 5 Mei 2021 telah dialokasikan secara efektif dan segera dikirim ke negara bagian/lembaga.  Sementara itu, seorang ilmuwan top India pekan ini mengingatkan bahwa gelombang ketiga “tak terelakkan” di negara itu.

Banyak ahli medis, pemimpin oposisi dan beberapa hakim Mahkamah Agung telah menyarankan penutupan untuk mengekang penyebaran virus. Sebab itu tampaknya menjadi satu-satunya pilihan karena virus terus menyebar di antara penduduk, sehingga rumah sakit terpaksa menolak pasien.

Krematorium dan kuburan juga berjuang untuk menangani orang meninggal. Seorang ahli kesehatan pemerintah, Randeep Guleria mengatakan, lockdown atau karantina wilayah yang lengkap dan agresif diperlukan di India seperti tahun lalu, terutama di daerah yang lebih dari 10 persen dari mereka yang diuji telah terjangkit Covid-19.

Presiden Public Health Foundation of India, Srinath Reddy sebuah konsultan publik-swasta, mengakui bahwa negara bagian yang berbeda mengalami intensitas epidemi yang berbeda. “Strategi nasional yang terkoordinasi masih diperlukan,” tuturnya.

Menurut Reddy, keputusan perlu didasarkan pada kondisi lokal tetapi harus dikoordinasikan secara dekat oleh pusat. “Seperti orkestra yang memainkan partitur yang sama tetapi dengan instrumen yang berbeda,” ujarnya. (rep)

Bagikan ini:

  • Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru) Facebook
  • Klik untuk berbagi di WhatsApp(Membuka di jendela yang baru) WhatsApp
  • Klik untuk berbagi di Telegram(Membuka di jendela yang baru) Telegram
  • Klik untuk mengirimkan email tautan ke teman(Membuka di jendela yang baru) Surat elektronik
  • Klik untuk berbagi di Linkedln(Membuka di jendela yang baru) LinkedIn
  • Klik untuk mencetak(Membuka di jendela yang baru) Cetak
Tags: covid19 india
Previous Post

MA Batalkan SKB 3 Menteri Tentang Pakaian Seragam

Next Post

Pandemi Belum Mereda, Muhammadiyah Ajak Masyarakat Menahan Diri

Next Post
Haedar Percaya Orang Muhammadiyah Sejati Merasa Malu Bicara Covid Adalah Konspirasi

Pandemi Belum Mereda, Muhammadiyah Ajak Masyarakat Menahan Diri

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • Beranda
  • Kabar
  • Literasi
  • Kolom
  • Kesehatan
  • Muktamar
  • Pendidikan
  • Redaksi
Call us: +1 234 JEG THEME

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
    • Persyarikatan
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Info LazisMu
    • InfoMU tv
  • Literasi
    • Kampus
    • Tarjih
    • Taman Pustaka
    • Jelajah Bumi Para Rasul
    • Majelis Pustaka & Informasi
    • Taman Pustaka
  • Kolom
    • Khutbah
    • Opini
  • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Halal Center
  • Muktamar
    • Muktamar 48
    • Road To Muktamar 49
  • Pendidikan
    • umsu
    • Sekolah
  • Redaksi

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.