• Beranda
  • Kabar
    • Persyarikatan
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Info LazisMu
    • InfoMU tv
  • Literasi
    • Kampus
    • Tarjih
    • Taman Pustaka
    • Jelajah Bumi Para Rasul
    • Majelis Pustaka & Informasi
    • Taman Pustaka
  • Kolom
    • Khutbah
    • Opini
  • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Halal Center
  • Muktamar
    • Muktamar 48
    • Road To Muktamar 49
  • Pendidikan
    • umsu
    • Sekolah
  • Redaksi
Infomu
  • Beranda
  • Kabar
    • Persyarikatan
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Info LazisMu
    • InfoMU tv
  • Literasi
    • Kampus
    • Tarjih
    • Taman Pustaka
    • Jelajah Bumi Para Rasul
    • Majelis Pustaka & Informasi
    • Taman Pustaka
  • Kolom
    • Khutbah
    • Opini
  • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Halal Center
  • Muktamar
    • Muktamar 48
    • Road To Muktamar 49
  • Pendidikan
    • umsu
    • Sekolah
  • Redaksi
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
    • Persyarikatan
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Info LazisMu
    • InfoMU tv
  • Literasi
    • Kampus
    • Tarjih
    • Taman Pustaka
    • Jelajah Bumi Para Rasul
    • Majelis Pustaka & Informasi
    • Taman Pustaka
  • Kolom
    • Khutbah
    • Opini
  • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Halal Center
  • Muktamar
    • Muktamar 48
    • Road To Muktamar 49
  • Pendidikan
    • umsu
    • Sekolah
  • Redaksi
No Result
View All Result
Infomu
No Result
View All Result
Jufri

Jufri

Fastabiqul Khairat Tidak Cukup, Saatnya Fastabiqul Islah Kebijakan

Syaiful Hadi by Syaiful Hadi
14 Desember 2025
in Opini
0

Fastabiqul Khairat Tidak Cukup, Saatnya Fastabiqul Islah Kebijakan

Oleh : Jufri

Infak Jum’at Muhammadiyah yang menembus Rp70 miliar untuk korban bencana adalah bukti nyata kekuatan tauhid sosial. Ia menunjukkan bahwa solidaritas warga mampu bergerak lebih cepat, lebih rapi, dan lebih berempati dibanding banyak institusi negara. Namun, di titik inilah nurani Muhammadiyah justru diuji: apakah kita akan terus sibuk di hilir, sementara kerusakan di hulu dibiarkan?

Bencana demi bencana yang melanda negeri ini bukan sekadar “takdir alam”. Ia adalah buah dari kebijakan hutan, pertambangan, dan perkebunan yang rakus, longgar, dan sering kali kompromistis terhadap kepentingan modal. Deforestasi, tambang terbuka, alih fungsi lahan, dan perkebunan monokultur telah merusak daya dukung ekologis. Sungai kehilangan bantaran, hutan kehilangan fungsi, tanah kehilangan daya serap—dan rakyat kehilangan rasa aman.

Di sinilah Muhammadiyah tidak boleh berhenti pada karitas. Fastabiqul khairat harus naik kelas menjadi fastabiqul islah: berlomba-lomba melakukan perbaikan sistemik. Muhammadiyah memiliki legitimasi moral, basis keilmuan, dan jejaring sosial untuk mendesak pemerintah meninjau ulang bahkan membongkar kebijakan kehutanan, pertambangan, dan perkebunan yang zalim secara ekologis dan sosial.

Mendesak bukan berarti memusuhi negara. Justru sebaliknya, ini adalah bentuk amar ma’ruf nahi munkar dalam bernegara. Negara yang sehat membutuhkan koreksi dari kekuatan masyarakat sipil yang berakar pada etika. Muhammadiyah, dengan sejarah panjangnya, tidak pantas hanya menjadi “pemadam kebakaran” yang setia setiap kali api dinyalakan oleh kebijakan keliru.

Sudah saatnya Muhammadiyah menyuarakan secara tegas:

moratorium izin tambang dan perkebunan di kawasan rawan bencana,

audit ekologis dan hukum terhadap korporasi perusak lingkungan,

penegakan hukum yang tidak tunduk pada oligarki,

serta perubahan paradigma pembangunan dari eksploitatif menjadi berkeadilan dan berkelanjutan.

Jika tidak, maka infak yang terus mengalir akan menjadi ironi: umat menambal luka, sementara negara dan korporasi terus melukai.

Muhammadiyah lahir untuk memajukan kehidupan, bukan sekadar mengobati penderitaan. Menolong korban bencana adalah kewajiban mulia. Tetapi mencegah bencana melalui koreksi kebijakan adalah jihad peradaban.

Fastabiqul khairat, iya.
Namun hari ini, fastabiqul islah kebijakan lingkungan adalah keniscayaan.

Silaturahmi Kolaborasi Sinergi Harmoni

*** Penulis, Jufri, Ketua PDM Tebingtinggi tinggal di Tebingtinggi

Bagikan ini:

  • Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru) Facebook
  • Klik untuk berbagi di WhatsApp(Membuka di jendela yang baru) WhatsApp
  • Klik untuk berbagi di Telegram(Membuka di jendela yang baru) Telegram
  • Klik untuk mengirimkan email tautan ke teman(Membuka di jendela yang baru) Surat elektronik
  • Klik untuk berbagi di Linkedln(Membuka di jendela yang baru) LinkedIn
  • Klik untuk mencetak(Membuka di jendela yang baru) Cetak
Tags: Fastabiqul Islah Kebijakanjufriopini
Previous Post

Ketua PDM Gunungsitoli Antar Bantuan ke Sibolga & Tapteng

Next Post

LazisMu Jawa Timur Kirim Logistik Ke Medan dengan Kapal Kemanusiaan

Next Post
LazisMu Jawa Timur Kirim Logistik Ke Medan dengan Kapal Kemanusiaan

LazisMu Jawa Timur Kirim Logistik Ke Medan dengan Kapal Kemanusiaan

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • Beranda
  • Kabar
  • Literasi
  • Kolom
  • Kesehatan
  • Muktamar
  • Pendidikan
  • Redaksi
Call us: +1 234 JEG THEME

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
    • Persyarikatan
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Info LazisMu
    • InfoMU tv
  • Literasi
    • Kampus
    • Tarjih
    • Taman Pustaka
    • Jelajah Bumi Para Rasul
    • Majelis Pustaka & Informasi
    • Taman Pustaka
  • Kolom
    • Khutbah
    • Opini
  • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Halal Center
  • Muktamar
    • Muktamar 48
    • Road To Muktamar 49
  • Pendidikan
    • umsu
    • Sekolah
  • Redaksi

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.