• Beranda
  • Kabar
    • Persyarikatan
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Info LazisMu
    • InfoMU tv
  • Literasi
    • Kampus
    • Tarjih
    • Taman Pustaka
    • Jelajah Bumi Para Rasul
    • Majelis Pustaka & Informasi
    • Taman Pustaka
  • Kolom
    • Khutbah
    • Opini
  • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Halal Center
  • Muktamar
    • Muktamar 48
    • Road To Muktamar 49
  • Pendidikan
    • umsu
    • Sekolah
  • Redaksi
Infomu
  • Beranda
  • Kabar
    • Persyarikatan
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Info LazisMu
    • InfoMU tv
  • Literasi
    • Kampus
    • Tarjih
    • Taman Pustaka
    • Jelajah Bumi Para Rasul
    • Majelis Pustaka & Informasi
    • Taman Pustaka
  • Kolom
    • Khutbah
    • Opini
  • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Halal Center
  • Muktamar
    • Muktamar 48
    • Road To Muktamar 49
  • Pendidikan
    • umsu
    • Sekolah
  • Redaksi
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
    • Persyarikatan
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Info LazisMu
    • InfoMU tv
  • Literasi
    • Kampus
    • Tarjih
    • Taman Pustaka
    • Jelajah Bumi Para Rasul
    • Majelis Pustaka & Informasi
    • Taman Pustaka
  • Kolom
    • Khutbah
    • Opini
  • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Halal Center
  • Muktamar
    • Muktamar 48
    • Road To Muktamar 49
  • Pendidikan
    • umsu
    • Sekolah
  • Redaksi
No Result
View All Result
Infomu
No Result
View All Result
Cerita Masjid dan Makam Nabi Musa, Cerita Anak Muda Palestina yang Menjaganya

Cerita Masjid dan Makam Nabi Musa, Cerita Anak Muda Palestina yang Menjaganya

Syaiful Hadi by Syaiful Hadi
5 Februari 2023
in Jelajah Bumi Para Rasul
0

Jelajah Bumi Para Rasul dan Nabi (26)

Cerita Masjid dan Makam Nabi Musa, Cerita Anak Muda Palestina yang Menjaganya

Catatan : Syaiful Hadi JL, Jurnalis InfoMu.co

 

Cerita Nabi Musa sangat populer. Di Indonesia cerita Nabi Musa banyak diketahui anak-anak, mulai dari mukjuzat membelah Laut Mati, Terkait perseteruan Musa dan Firaun sampai  cerita Musa kecil yang harus dihayutkan ke sungai untuk menyelamatkannya dari pembunuhan. Di Sinai pun pada awal serial tulisan ini sudah diceritakan bagaimana sejarah Nabi Haroen yang saudara Nabi Musa, Patung Anak Sapi, dan pemurtadan kaumnya Musa oleh Shamiri. Lalu seperti apa kehidupan dan dakwah Nabi Musa selanjutnya ?

Usai dari Danau Tiberias,  kami melanjutkan perjalanan menuju Makam Nabi Musa. Makam Nabi Musa terletak pada 11 Km selatan Yerikho dan 20 Km timur Yerusalem. Kami memasuki kawasan ini sore hari, saat matahari mulai condong ke barat.  Kawasan yang terdiri pebukitan batu berwarna merah itu sepi.  Tak banyak bangunan berdiri selain Masjid dan makam Musa. Di luar ada beberapa pedagang yang menjajakan souvenir dan kudapan kecil.

Turun dari bus kami terus memasuki komplek Masjid Nabi Musa. Di dinding depan jelas tertulis Masjid dan Makam Musa. Ini masih kawasan Palestina. Masjid iini ada dua tingkat (tidak termasuk basement). Komplek ini mencakup area seluas 5.000 meter persegi.

Jamaah Almerah Plaza & Travel merasa sangat tersanjung, karena disambut petugas penjaga masjid dengan sangat ramah dan langsung membawa kami ke bagian makam, bahkan membukakan kunci pintu makam dan mempersilahkan kami untuk masuk untuk berdoa di dalamnya.  Ini rezeki anak saleh, kata kawan-kawan seperjalanan yang tentu saja sangat gembira. Jamaah pun ada yang berdoa, ada juga yang mengambil foto. Saya bahkan sempat melakukan wawancara khusus untuk televisi yang saya bantu.

Masjid  Musa ini memiliki lima pintu masuk yang semuanya terbuka ke dalam kompleks. Pintu masuk utama adalah portal barat yang terletak di sisi selatan dinding barat. Kompleks ini dibangun dari batu pasir yang hanya bagian atasnya yang dipotong persegi.  Masjid dan makam Nabi Musa, berada di permukaan tanah. terletak di dekat kubah di barat laut. Makamnya berbentuk persegi berukuran 5,5 m. Bagian tengah maqam lebih kecil dari sisinya, berukuran panjang 4,7 m, lebar 1,6 m, dan tinggi 1,7 m.

Dibangun dari batu yang rapi, dan menghadap ke arah barat-timur. Sedangkan petinya terbuat dari kayu dan ditutupi oleh kain kiswa hijau. Bagian atas makam berbentuk kubah setengah lingkaran yang puncaknya berbentuk empat lengkungan runcing. Makam itu dilindungan pagar besi yang kokoh.
Kontroversi Dimana Makam Musa
Ustadz Irwan Syahputra yang khusus kami wawancarai di depan makam Nabi Musa itu menjelaskan bahwa kontroversi lokasi makam Nabi Musa memang beredar dan ada beberapa pendapat. Tapi dari riwayat yang ada maka lokasi ini tempat yang paling mendekati dimana Musa dikebumikan.
Ustad Irwan Syahputra menyebut, Nabi Muhammad sesungguhnya tau dimana makam Musa. Tapi Muhammad sengaja merahasiakannya karena bila mereka tahu kuatir Yahudi akan membongkarnya. Setelah Muhammad, yang mengetahui dimana makam itu adalah para sahabat.
Masih dijelaskan Irwan Syahputra, Musa menunggu izin Allah untuk bisa masuk ke Aqsho / Baitulmuqadis selama 40 tahun. Tapi sampai akhir hayatnya, Musa tidak kesampaikan untuk masuk ke Aqsho.

 

Nabi Musa Tidak Kesampaian Masuk ke Aqsho

Seperti dikisahkan dalam Alquran, Nabi Musa AS beserta kaumnya terpaksa hidup terkatung-katung di padang Tiih dalam penantian selama 40 tahun lantaran kaumnya tidak berani memasuki tanah Palestina. Padahal Nabi Allah ini telah berhasil membebaskan kaumnya dari kekejaman Firaun sekaligus memimpin mereka keluar dari negeri Mesir.

Dalam kondisi inilah kemudian Musa wafat dan kaumnya memakamkan beliau di sekitar tempat tersebut. Makam itu kini terletak 11 km di sebelah selatan Jericho atau 20 km di timur Yerusalem dan menjadi bagian dari wilayah Yordania. Hingga wafatnya, Musa tidak berkesampaian untuk sampai ke Aqsho.

Beda dengan pendapat  umat Kristen, makam Nabi Musa (Moses) justru berada di Gunung Nebo, 817 m, 40 km dari Amman, Jordania. Lokasi tersebut tertulis dalam kitab Taurat. Dari gunung itu kita dapat melihat Laut Mati, Hebron, Ramallah, Jericho.

Kompleks masjid dan pemakaman Nabi Musa AS yang kami kunjungi, menurut catatan sejarah dibangun pada masa Dinasti Mamalik (Mamluk) pada tahun 1269 M. Sedangkan, penentuan lokasi makam sudah ada sejak Dinasti Ayubiah. Konon, makam Nabi Musa AS itu dibangun berdasarkan mimpinya Sultan Salahuddin Al Ayyubi. Dan juga berdasarkan kriteria yang terdapat dalam sebuah hadis: ”Seandainya aku di sana, maka sungguh akan aku perlihatkan kepada kalian kuburan Nabi Musa, di sebelah jalan, di bukit gundukan pasir berwarna merah. (HR Bukhari dan Muslim).

Malaikan Menyiapkan Kuburan Nabi Musa
Kapan Nabi Musa AS wafat? Ada catatan sejarah yang menyebutkan bahwa Nabi Musa AS wafat diperkirakan pada 1407 SM. Kitab Qishashul Anbiya karya Ibnu Katsir menyebut, Nabi Musa AS wafat dalam usia 120 tahun.

Kitab itu juga menceritakan bagaimana Nabi Musa AS wafat: Wahab bin Munabbih menyebutkan, bahwa suatu ketika Nabi Musa AS berjalan melewati para malaikat yang sedang menggali makam yang sangat indah dan megah, yang belum pernah dilihat oleh Nabi Musa AS. Lalu Nabi Musa AS bertanya: ”Wahai para malaikat Allah, kalian menggali makam ini untuk siapa?” Mereka menjawab: ”(makam ini) untuk seorang hamba di antara hamba-hamba Allah yang mulia. Jika engkau ingin menjadi hamba tersebut, masuklah ke liang lahat ini, berbaringlah di dalamnya, dan hadapkanlah dirimu kepada Tuhanmu. Bernapaslah engkau dengan perlahan,”.

Nabi Musa AS melakukan hal itu, dan beliau pun wafat. Selanjutnya, para malaikat mensalatinya dan mengebumikannya di liang lahat itu.

Keutamaan Nabi Musa AS beberapa kali disebutkan di dalam Alquran dan hadis. Allah sering menyebutkan tentang Nabi Musa AS di dalam Alquran. Allah memuji Nabi Musa AS dan menceritakan kisahnya di dalam Kitab-Nya yang mulia beberapa kali. Baik dengan narasi yang panjang maupun yang pendek. Allah banyak memuji Nabi Musa AS dengan sebaik-baik pujian.

Kami diajak berkeliling melihat bangunan dari Komplek Makam Musa itu. Selain menjadi bagian dari Masjid kami melihat sesungguhnya komplek itu adalah markasnya pejuang Palestina. Kami menemukan indikasi anak-anak muda yang kekar dan bertumbuh tinggi. Di tangannya menggenggam tasbih. Itu adalah ciri-ciri pejuang Palestina yang juga menjaga kawasan Komplek Makam Musa itu.

Selesai berkeliling, kami keluar dari komplek. Jamaah lain sudah menunggu Kami  di luar. Senja semakin merambat gelap. Bus kami meluncur dijalan aspal dan berdebu kembali ke Jerussalem (Bersambung)

Bagikan ini:

  • Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru) Facebook
  • Klik untuk berbagi di WhatsApp(Membuka di jendela yang baru) WhatsApp
  • Klik untuk berbagi di Telegram(Membuka di jendela yang baru) Telegram
  • Klik untuk mengirimkan email tautan ke teman(Membuka di jendela yang baru) Surat elektronik
  • Klik untuk berbagi di Linkedln(Membuka di jendela yang baru) LinkedIn
  • Klik untuk mencetak(Membuka di jendela yang baru) Cetak
Tags: jerichonabi musa
Previous Post

Salmi Abbas Menulis Pantun Sambut Musywil 13 di Padangsidimpuan

Next Post

Heboh Tanda Kiamat Sudah Ada di Israel

Next Post
Heboh Tanda Kiamat Sudah Ada di Israel

Heboh Tanda Kiamat Sudah Ada di Israel

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • Beranda
  • Kabar
  • Literasi
  • Kolom
  • Kesehatan
  • Muktamar
  • Pendidikan
  • Redaksi
Call us: +1 234 JEG THEME

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
    • Persyarikatan
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Info LazisMu
    • InfoMU tv
  • Literasi
    • Kampus
    • Tarjih
    • Taman Pustaka
    • Jelajah Bumi Para Rasul
    • Majelis Pustaka & Informasi
    • Taman Pustaka
  • Kolom
    • Khutbah
    • Opini
  • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Halal Center
  • Muktamar
    • Muktamar 48
    • Road To Muktamar 49
  • Pendidikan
    • umsu
    • Sekolah
  • Redaksi

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.