Medan, InfoMU.co – Ruas jalan Medan – Brastagi acap menimbulkan masalah. Ketidaknyamanan itu sangat dirasakan pelintas terkhusus bagi warga dari pesisir barat Aceh yang akan menuju ke Medan. Selain sering mengalami longsor, kecelakaan maka yang menjadi langganan pelintas adalah kemacetan.
Tidak ada solusi selain membuat ruas jalan alternatif atau membangun ruas tol. Demikian beberapa pengamat transportasi yang dihubungi jurnalis InfoMu.co.
Musibah tanah longsor di pendakian PDAM Tirtanadi yang merenggut korban jiwa dan kebijakan penutupan ruas jalan dalam waktu lama sangat mengganggu kepentingan ekonomi di kawasan itu.
Guna menyolusikan kondisi itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut tengah mempertimbangkan bahasan mengenai pembangunan tol Medan-Berastagi, Sumatera Utara.
“Masih dalam proses dan masih akan kita kaji, karena harus dihitung jumlah kendaraan yang masuk dan harga yang dikeluarkan harus sinkron,” kata Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi.
Solusi itu sebenarnya sudah terlambat, karena kasus kemacetan ruas jalan Medan – Brastagi sudah berlangsung lama. Dan pembangunan ruas jalan alternatif sudah cukup lama menjadi kajian pemerintah. Hanya eksekusinya saja yang sangat terlambat.
Kebijakan Genap Ganjil
Sementara ini, untuk menyolusikan kemacatan yang terjadi khusus pada Jumat, Sabtu dan Ahad, pemerintah Sumatera Utara sedang mengkaji penerapan Genap-Ganjil untuk kendaraan yang melintas di ruas Medan – Brastagi.
“Nanti kita atur mungkin seperti ganjil-genap, kita akan evaluasi dan pelajari ini,” jelas Edy Rahmayadi menjawab pertanyaan seputar penerapan kebijakan genap-ganjil itu. (*)

