• Beranda
  • Kabar
    • Persyarikatan
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Info LazisMu
    • InfoMU tv
  • Literasi
    • Kampus
    • Tarjih
    • Taman Pustaka
    • Jelajah Bumi Para Rasul
    • Majelis Pustaka & Informasi
    • Taman Pustaka
  • Kolom
    • Khutbah
    • Opini
  • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Halal Center
  • Muktamar
    • Muktamar 48
    • Road To Muktamar 49
  • Pendidikan
    • umsu
    • Sekolah
  • Redaksi
Infomu
  • Beranda
  • Kabar
    • Persyarikatan
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Info LazisMu
    • InfoMU tv
  • Literasi
    • Kampus
    • Tarjih
    • Taman Pustaka
    • Jelajah Bumi Para Rasul
    • Majelis Pustaka & Informasi
    • Taman Pustaka
  • Kolom
    • Khutbah
    • Opini
  • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Halal Center
  • Muktamar
    • Muktamar 48
    • Road To Muktamar 49
  • Pendidikan
    • umsu
    • Sekolah
  • Redaksi
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
    • Persyarikatan
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Info LazisMu
    • InfoMU tv
  • Literasi
    • Kampus
    • Tarjih
    • Taman Pustaka
    • Jelajah Bumi Para Rasul
    • Majelis Pustaka & Informasi
    • Taman Pustaka
  • Kolom
    • Khutbah
    • Opini
  • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Halal Center
  • Muktamar
    • Muktamar 48
    • Road To Muktamar 49
  • Pendidikan
    • umsu
    • Sekolah
  • Redaksi
No Result
View All Result
Infomu
No Result
View All Result
Amirsyah Tambunan, Standarisasi Dai untuk Meningkatkan Pemahaman Wasathiatul Islam

Amirsyah Tambunan, Standarisasi Dai untuk Meningkatkan Pemahaman Wasathiatul Islam

Syaiful Hadi by Syaiful Hadi
14 Oktober 2021
in Kabar
86

Jakarta, InfoMU.co – Komisi Dakwah Majelis Ulama Indonesia (MUI) kembali menggelar standardisasi kompetensi dai tanggal 11 Oktober 21 angkatan kelima.

KH Amirsyah Tambunan selaku Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) menegaskan para da’i harus mampu meningkatkan materi da’i. Standardisasi ini menekankan pemahaman wasathiyatul Islam (Islam wasathiyah).

“Standarisasi kompetensi substantif dai antara lain harus memiliki bobot agar para muballigh mempunyai pemahaman wasathiyatul Islam (Islam wasathiyah),” ujar Amirsyah lewat pesan tertulis kepada Panjimas.

Contohnya hadis Nabi : يا بَني‏ آدَمَ …….وَ كُلُوا وَ اشْرَبُوا وَلا تُسْرِفُوا إِنَّهُ لا يُحِبُّ الْمُسْرِفينَ
Kullu wasyrabu wala tusrifu
Hai anak Adam, makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.

Untuk mempermudah dalam memahami makna Ifrath dan tafrith Menurut Sekjen MUI itu kita bisa melihat pada contoh dalam kasus mengkonsumi makanan atau minuman.

Pertama, ifrath itu terlalu berlebihan makan atau minum, sebakiknya tafrith itu terlalu sedikit makan atau minum.Tubuh manusia butuh pada keseimbangan, butuh pada kapasitas yang cukup, tidak terlalu banyak atau terlalu sedikit jadi tidak ifrath maupun tafrith.

Kedua, ifrath dan Tafrith dalam pemikiran atau idiologi.Manusia menemui banyak label-label yang bertebaran bebas ditengah kehidupan. Menawarkan berbagai macam pemikiran.

Ada tawaran ekstrim dan berbahaya seperti kelompok pemikiran yang menyalah gunakan pemahaman radikalisme kiri yakni sosialisme, komunisme, liberisme ekonomi. Sedangkan ektrim kanan menyalahgunaan doktrin takfiri untuk kepentingan politik-kekuasaan sesaat.

Meluruskan paham Moderat

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti kata moderat adalah selalu menghindarkan perilaku atau pengungkapan yang ekstrem.

Arti lainnya dari moderat adalah berkecenderungan ke arah dimensi atau jalan tengah. Contoh: pandangannya cukup moderat, ia mau mempertimbangkan pandangan pihak lain.

Moderat memiliki dua arti. Pertama, moderat adalah sebuah homonim karena arti-artinya memiliki ejaan dan pelafalan yang sama tetapi maknanya berbeda.

Kedua, moderat memiliki arti dalam kelas adjektiva atau kata sifat sehingga moderat dapat mengubah kata benda atau kata ganti, biasanya dengan menjelaskannya atau membuatnya menjadi lebih spesifik.

“Moderat belum tentu mampu.memahami dan menegakkan nilai-nilai keadilan. Oleh karena itu nilai moderasi harus di dasarkan pada nilai leadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,” pungkasnya. (panjimas)

Bagikan ini:

  • Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru) Facebook
  • Klik untuk berbagi di WhatsApp(Membuka di jendela yang baru) WhatsApp
  • Klik untuk berbagi di Telegram(Membuka di jendela yang baru) Telegram
  • Klik untuk mengirimkan email tautan ke teman(Membuka di jendela yang baru) Surat elektronik
  • Klik untuk berbagi di Linkedln(Membuka di jendela yang baru) LinkedIn
  • Klik untuk mencetak(Membuka di jendela yang baru) Cetak
Tags: amirsyah tambunandai
Previous Post

Inilah Langkah Pemerintah Antisipasi Lonjakan Covid-19

Next Post

Bulog Jamin Stok Cadangan Beras Pemerintah di Sumut

Next Post
Bulog Jamin Stok Cadangan Beras Pemerintah di Sumut

Bulog Jamin Stok Cadangan Beras Pemerintah di Sumut

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • Beranda
  • Kabar
  • Literasi
  • Kolom
  • Kesehatan
  • Muktamar
  • Pendidikan
  • Redaksi
Call us: +1 234 JEG THEME

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
    • Persyarikatan
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Info LazisMu
    • InfoMU tv
  • Literasi
    • Kampus
    • Tarjih
    • Taman Pustaka
    • Jelajah Bumi Para Rasul
    • Majelis Pustaka & Informasi
    • Taman Pustaka
  • Kolom
    • Khutbah
    • Opini
  • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Halal Center
  • Muktamar
    • Muktamar 48
    • Road To Muktamar 49
  • Pendidikan
    • umsu
    • Sekolah
  • Redaksi

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.