Rabu, 21 April 2021
  • Tentang Kami
  • Redaksi
Infomu
MCCC Sumut
  • Beranda
  • Berita
    • Kabar
    • Ekonomi
    • Sosial Politik
    • Hukum
    • Pendidikan
    • Kesehatan
  • Agama
    • Tarjih
    • Halal Center
    • Khutbah
  • Wahana
    • Lingkungan
    • Pertanian
  • Literasi
    • Kampus
    • Sekolah
    • Puisi
    • Opini
  • MCCC Sumut
  • Persyarikatan
  • Kolom
  • Redaksi
No Result
View All Result
Infomu
  • Beranda
  • Berita
    • Kabar
    • Ekonomi
    • Sosial Politik
    • Hukum
    • Pendidikan
    • Kesehatan
  • Agama
    • Tarjih
    • Halal Center
    • Khutbah
  • Wahana
    • Lingkungan
    • Pertanian
  • Literasi
    • Kampus
    • Sekolah
    • Puisi
    • Opini
  • MCCC Sumut
  • Persyarikatan
  • Kolom
  • Redaksi
No Result
View All Result
Morning News
mccc sumut
No Result
View All Result

Diskusi Majelis Pembedayaan Masyarakat: Menegakkan Kedaulatan Pangan

Syaiful Hadi by Syaiful Hadi
4 April 2021
in Uncategorized
0
Diskusi Majelis Pembedayaan Masyarakat: Menegakkan Kedaulatan Pangan
0
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Yogyakarta, InfoMu.co – Awal Maret 2021, Pemerintah mengumumkan kebijakan impor satu juta ton beras melalui Bulog. Dari jumlah itu, 500.000 ton diperuntukkan bagi cadangan beras pemerintah dan sisanya untuk kebutuhan Bulog. Guna menelaah persoalan ini, Majelis Pemberdayaan Masyarakat PP Muhammadiyah mengadakan Diskusi Publik bertema “Menegakkan Kedaulatan Pangan; Tantangan dan Solusi” (3/4/2021).

Siti Noordjannah Djohantini, Ketua Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan & Perlindungan Anak PP Muhammadiyah menyatakan bahwa kerja-kerja yang dilakukan MPM mencerminkan konstribusi Muhammadiyah yang dilandasi oleh kecintaan dan kesyukuran atas negeri ini. Muhammadiyah terus berupaya membangun kesadaran masyarakat untuk memperbaiki nasibnya.

Noordjannah yang juga Ketua Umum PP Aisyiyah menyatakan bahwa permasalahan pangan terkait langsung dengan keberadaan perempuan. “Seberapa jauh keterlibatan perempuan terhadap pangan?” Ia mengingatkan bahwa jangan sampai pangan dikuasai penuh oleh korporasi dan rakyat justru terpinggirkan.

“Keberpihakan pada kaum dhuafa dan mustadh’afin ini menjadi ciri pemberdayaan MPM.” Hal ini merupakan keberlanjutan misi yang dijalankan KH Ahmad Dahlan. Noordjannah menyebut slogan yang diperkenalkan oleh almarhum Said Tuhuleley, “Selama rakyat masih menderita, tidak ada kata istirahat.” Spirit inilah yang dibawa oleh Muhammadiyah dan Aisyiyah.

Indonesia yang dikenal sebagai negeri gemah ripah loh jinawi, kata Noordjannah, kadang hanya manis di ucapan. Supaya slogan itu membumi, diperlukan keseriusan pengambil kebijakan untuk menjalankan amanahnya sesuai amanat konstitusi. “Bicara kedaulatan pangan itu bicara konstitusi atau tanggung jawab negara,” ujarnya.

Noordjannah mengutip UU Nomor 18 tahun 2012 tentang Pangan, bahwa pangan merupakan kebutuhan dasar manusia yang paling utama dan pemenuhannya merupakan bagian dari hak asasi manusia yang dijamin di dalam UUD 1945 sebagai komponen dasar untuk mewujudkan sumber daya manusia berkualitas. Negara berkewajiban mewujudkan ketersediaan, keterjangkauan, dan pemenuhan konsumsi pangan yang cukup, aman, bermutu, dan bergizi seimbang, baik pada tingkat nasional maupun daerah hingga perseorangan secara merata dengan memanfaatkan sumber daya, kelembagaan, dan budaya lokal. UU tersebut juga menyatakan Indonesia semestinya memenuhi kebutuhan pangan secara berdaulat dan mandiri.

Rektor UMY yang juga Konsultan MPM PP Muhammadiyah, Gunawan Budiyanto menyatakan bahwa ketahanan pangan berarti kemampuan memenuhi kebutuhan pokok, sementara kedaulatan pangan itu berarti bagaimana memenuhi kebutuhan pangan dari sumber dalam negeri. Menurutnya, bicara kedaulatan pangan perlu juga bicara kesejahteraan petani.

Prof Catur Sugiyanto, Ketua Program Studi Magister Sains dan Doktor Ilmu Ekonomi UGM, menyebut bahwa kebutuhan beras per tahun 30 juta ton atau 2,5 juta ton per bulan. Yang tersedia di gudang Bulog itu 500.000-800.000 ton. Batas aman semestinya Bulog punya persediaan 2 juta ton. Oleh karena itu, ada mandat untuk impor beras. “Tetapi mandat itu turun di masa panen, sehingga agak riskan.” Di masa panen, supply beras dari petani naik dan nilai tukar beras petani turun.

Khudori selaku Pegiat Komite Pendayagunaan Pertanian menyatakan bahwa setelah UU Cipta Kerja diundangkan, “Ke depan akan menyulitkan kita untuk mencapai kemandirian dan kedaulatan pangan.” Sampai saat ini, Indonesia punya ketergantungan pada pangan impor, termasuk kedelai dan gula. Target swasemba pangan masih belum tercapai.

Ketua MPM PP Muhammadiyah, Muhammad Nurul Yamin berharap diskusi ini memberi konstribusi bagi upaya menegakkan kedaulatan pangan di negeri agraris yang subur ini. Muhammadiyah berkomitmen dan menaruh perhatian besar pada upaya penegakan kedaulatan pangan. (ribas/sm )

Tags: diskusi pangan

Dapatkan informasi terupdate dan terkini seputar InfoMu dan jadilah yang pertama

Tidak Setuju
Syaiful Hadi

Syaiful Hadi

Related Posts

Covid19 di Aceh, ada Lima Kasus Kematian
Uncategorized

Covid Aceh, Zona Kuning Meluas, Kasus Terkonfirmasi Meningkat

21 April 2021
Rapat IPAL Banda Aceh di Kantor Ombudsman Alot, Ini Point Pentingnya
Uncategorized

Rapat IPAL Banda Aceh di Kantor Ombudsman Alot, Ini Point Pentingnya

20 April 2021
Jurnalis Aksi Tutup Mulut, Kembali Tuntut Wali Kota Medan Minta Maaf
Uncategorized

Ketua Ombudsman Sumut : Pengusiran Wartawan di Balai Kota Mencoreng Kinerja Walikota

20 April 2021
Polda Aceh Akan Lakukan Penyekatan Empat Jalur Keluar-Masuk Aceh
Uncategorized

Polda Aceh Akan Lakukan Penyekatan Empat Jalur Keluar-Masuk Aceh

19 April 2021
Forsikatel Regional I Sumatera Gelar Pesantren Ramadan 1442.H
Uncategorized

Forsikatel Regional I Sumatera Gelar Pesantren Ramadan 1442.H

19 April 2021
Kalak BPBA Safari Ramadhan 1442 H / 2021 M di Masjid Baitul Qiram Kabupaten Nagan Raya
Uncategorized

Kalak BPBA Safari Ramadhan 1442 H / 2021 M di Masjid Baitul Qiram Kabupaten Nagan Raya

18 April 2021
Next Post
Pemerintah Pakistan Masih Batasi Kegiatan Ibadah Ramadan di Masjid

Pemerintah Pakistan Masih Batasi Kegiatan Ibadah Ramadan di Masjid

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

POPULAR NEWS

Nadiem Makarim Akhirnya Minta Maaf ke Muhammadiyah

Nadiem Makarim Akhirnya Minta Maaf ke Muhammadiyah

29 Juli 2020
Hari ini, Sumut Masuk 5 Besar Penambahan Kasus Positif COVID-19

Hari ini, Sumut Masuk 5 Besar Penambahan Kasus Positif COVID-19

8 Juli 2020
Pesantren Darul Arafah Deli Serdang Terbakar

Pesantren Darul Arafah Deli Serdang Terbakar

27 Juli 2020
Kemendikbud Audit ‘POP’ Setelah NU, Muhammadiyah, PGRI Mundur

Kemendikbud Audit ‘POP’ Setelah NU, Muhammadiyah, PGRI Mundur

27 Juli 2020
Terpapar Covid: Wakil Dekan 3 FKH Unsyiah Dr. drh. Razali, Berpulang

Terpapar Covid: Wakil Dekan 3 FKH Unsyiah Dr. drh. Razali, Berpulang

11 Agustus 2020

EDITOR'S PICK

Kiai Miftachul Akhyar: Kader Terbaik Ormas  yang Diutus ke MUI Harus Jadi Teladan

Ketum MUI: Tanpa Akhlak Bangsa akan Rusak

30 Januari 2021
Pencanangan Pekan Vaksinasi Covid-19 Massal Provinsi Sumatera Utara

Pencanangan Pekan Vaksinasi Covid-19 Massal Provinsi Sumatera Utara

10 Februari 2021
Gerakan Muhammadiyah Peduli Sampah di Jawa Tengah

Gerakan Muhammadiyah Peduli Sampah di Jawa Tengah

26 Januari 2021
Virus Psikopat Lebih Bahaya Dari Virus Corona?

Virus Psikopat Lebih Bahaya Dari Virus Corona?

10 Oktober 2020
Infomu

© 2020 infoMU - Media Berkemajuan

Navigasi

  • Beranda
  • Berita
  • Agama
  • Wahana
  • Literasi
  • MCCC Sumut
  • Persyarikatan
  • Kolom
  • Redaksi

Follow Us

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Berita
    • Kabar
    • Ekonomi
    • Sosial Politik
    • Hukum
    • Pendidikan
    • Kesehatan
  • Agama
    • Tarjih
    • Halal Center
    • Khutbah
  • Wahana
    • Lingkungan
    • Pertanian
  • Literasi
    • Kampus
    • Sekolah
    • Puisi
    • Opini
  • MCCC Sumut
  • Persyarikatan
  • Kolom
  • Redaksi

© 2020 infoMU - Media Berkemajuan