Dikutip dari laman, medanbisnisdaiy.com, “Tadi sore saya dan lawyer yang ditunjuk Ketua Demokrat Medan, Pak Burhanuddin Sitepu membuat laporan ke polisi, dalam hal ini Polda Sumut,” ujar Ketua Bappilu DPC Partai Demokrat Medan, Subanto, ketika dikonfirmasi, Rabu (13/1/2021).
Adapun yang menjadi bukti laporan mereka ke Polda Sumut adalah screenshot postingan akun @ProfYLH di Twitter dan Facebook yang menyebut AHY dan SBY bodoh.
“Postingan beliau di media sosial tidak mencerminkan sikap sebagai guru besar. Bagaimanapun Pak SBY sudah banyak berjasa buat Indonesia selama 10 tahun kepemimpinannya,” ungkapnya seraya berharap Polda Sumut segera memproses laporan yang mereka sampaikan.
Sebelumnya, Prof Yusuf Leonard Henuk membenarkan cuitan dirinya di Twitter yang ‘menyerang’ AHY dan SBY. Dia juga terang-terangan, menjelaskan sebagai pendukung Presiden Joko Widodo. “Programnya (Jokowi) semua bagus, menurut saya tidak ada yang salah,”ujarnya ketika dikonfirmasi, Rabu (13/1).
Yusuf menyebut dirinya adalah Putra daerah Pulau Rote, Kupang. Lalu pada tahun 2018 Jokowi diberi gelar raja di sana, sehingga dia tidak bisa membiarkan Jokowi diserang begitu saja. “Jadi kalau ada yang correct dia, terlepas dia presiden, saya harus tanggapi,” ujar Yusuf.
Terkait cuitanya ke SBY dia berharap pendiri Partai Demokrat itu menanggapinya, karena itu bagian dari tantangan debat yang disampaikannya. “Kami sama-sama guru besar, jadi seharusnya dia buat pernyataan itu, saya tanggapi, ya balaslah. Jangan diam, orang kan informasi beda-beda, harusnya dari dia asli lah,”ujar Yusuf.
Yusuf mengaku gara-gara cuitanya dia banyak di serang loyalis SBY dan diancam dijebloskan ke penjara. Padahal persoalan dia hanya dengan SBY dan AHY saja. “Ini masalah kami 3, bukan masalah 1 kampung, saya tidak suka, 1 lawan 1 lah. Malulah Demokrat, satu lawan satu kampung,”ujarnya (medanbisnisdaily)
Dapatkan informasi terupdate dan terkini seputar InfoMu dan jadilah yang pertama