Banda Aceh, InfoMu.co – Pengamat Politik dari Universitas Muhammadiyah Aceh, Taufiq A Rahim, mengatakan eskalasi elite politik Aceh yang berhasrat mengusulkan sosok calon wakil gubernur nyaris redup dan hingga kini masih menjadi misteri. Namun Taufiq memastikan bahwa keputusan penting ini berada di tangan Nova Iriansyah, Gubernur Aceh.
“Diperlukan konsekuensi dan kompensasi untuk memunculkan sosok wakil gubernur Wagub sesuai itikad politik, keinginan, kenyamanan Nova. Dan menjamin agar hasrat incumbent untuk maju lagi sebagai gubernur yang akan datang dapat mulus dan memiliki modal politik yang kuat dan besar,” kata Taufiq kepada Kantor Berita RMOLAceh, Selasa, 5/1.
Menurut Taufiq, bisa saja Gubernur Aceh Nova Iriansyah bakal jomblo hingga akhir jabatan memimpin Aceh, tanpa ada pendampingnya sebagai wagub. Apalagi hingga saat ini partai pengusung belum menyepakati nama yang bakal disodorkan kepada Nova untuk diusulkan kepada Dewan Perwakilan Rakyat Aceh.
Dalam hitungan Taufiq, dengan kondisi yang rapuh dan risiko politik ekonominya tidak terjamin, maka sosok wakil gubernur di sisa masa jabatan 2017-2022 ini tidak akan terwujud. Terutama jika Nova ingin menjadi sosok sentral dalam kepemimpinan di Aceh. Taufiq menilai Nova menggalang strategi dan langkah untuk periode yang akan datang. Sehingga dia merangkul pihak yang memiliki kepentingan politik dan ekonomi.
Menurut Taufiq, meskipun ada sisa waktu masa jabatan tersebut sesuai dengan Pasal 53 Undang-Undang Pemerintahan Aceh (UUPA), namun secara strategis, ada upaya kepentingan politik dan ekonomi, yang terselip untuk dapat dikuasai sebagai kapitalisasi/modal politik berhadapan dengan tahun politik pada waktu yang akan datang.
“Bahkan penggalangan dukungan stakeholder, organisasi, tokoh masyarakat dan agama, para elite/tokoh partai politik nasional dan juga lokal ikut dilibatkan dan dirangkul,” kata Taufiq.
Namun semua itu, kata Taufiq, tidak gratis. Semuanya dengan tawar menawar kepentingan. Hanya saja, kata dia, isu posisi wakil gubernur di tingkat masyarakat bawah tidak terlalu berpengaruh. Karena saat ini, kata Taufiq, siapapun yang menjadi wakil gubernur, rakyat tidak perduli sama sekali. Rakyat menilai jabatan itu tidak lebih sebagai transaksi politik jabatan dan bagi-bagi kekuasaan.
Oleh karena itu, semua terpulang kepada Nova Iriansyah. Dia dapat saja menerima, melanjutkan, mengusulkan calon wakil gubernur yang diusulkan menjadi dua orang kepada DPR Aceh untuk disahkan. Atau Nova memilih untuk mendiamkan. Dan memutuskan melangkah sendirian di puncak kepemimpinan Aceh tanpa wakil. *rmol-aceh)
Dapatkan informasi terupdate dan terkini seputar InfoMu dan jadilah yang pertama