Medan, infoMu.co – Gugurnya 100 tenaga dokter ( ini belum termasuk ratusan negara paramedis) menjadi kabar yang tidak sebab ditengah perjuangan yang tidak henti dalam melawan Covid19.
Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir pada konperensi pers dengan media, kecewa dengan banyaknya tenaga kesehatan yang meninggal dunia. Haedar Nashir minta semua pihak memberi perhatian yang serius.
Salah seorang tim MCCC PW Muhammadiyah Sumut bidang Advokasi dan Hukum, Dr. Abdul Hakim Siagian kepada jurnalis infoMu.co juga menyampaikan keprihatinannya yang dalam dengan terus bertambahnya tenaga dokter yang gugur. ” Ini tantangan serius, dan negara harus bertanggungjawab dalam arti luas,” tegas Abdul Hakim Siagian. Kata Hakim persoalan ini tidak boleh dibawa angin lalu saja tanpa kajian yang mendalam para akademisi.
Penjelasan Hakim, perguruan tinggi harusnya lebih dahulu menyiapkan konsep antar disiplin ilmu baik dari disiplin agama, ipoleksosbudhankam, namun nampaknya yang terjadi adalah ego sektoral yang masih dominan.
Menyinggung tentang kesiapan pemerintah dalam menghadiri serangan virus yang curvanya terus naik, oleh Hakim Siagian disebut sebagai kegagapan pemerintah. Selama ini terkedan pemerintah hanya membangun imunitas dirinya, cuci tangan dan buang badan. Untuk itu, Hakim mengingatkan perlunya evaluasi yang merupakan keniscayaan dan prioritas. (syaifulh)
Diantaranya banyak dokter spesialis muda yang cemerlang……..butuh waktu yang lama untuk mendidik penggantinya. Sangat memprihatinkan.