• Beranda
  • Kabar
    • Persyarikatan
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Info LazisMu
    • InfoMU tv
  • Literasi
    • Kampus
    • Tarjih
    • Taman Pustaka
    • Jelajah Bumi Para Rasul
    • Majelis Pustaka & Informasi
    • Taman Pustaka
  • Kolom
    • Khutbah
    • Opini
  • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Halal Center
  • Muktamar
    • Muktamar 48
    • Road To Muktamar 49
  • Pendidikan
    • umsu
    • Sekolah
  • Redaksi
Infomu
  • Beranda
  • Kabar
    • Persyarikatan
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Info LazisMu
    • InfoMU tv
  • Literasi
    • Kampus
    • Tarjih
    • Taman Pustaka
    • Jelajah Bumi Para Rasul
    • Majelis Pustaka & Informasi
    • Taman Pustaka
  • Kolom
    • Khutbah
    • Opini
  • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Halal Center
  • Muktamar
    • Muktamar 48
    • Road To Muktamar 49
  • Pendidikan
    • umsu
    • Sekolah
  • Redaksi
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
    • Persyarikatan
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Info LazisMu
    • InfoMU tv
  • Literasi
    • Kampus
    • Tarjih
    • Taman Pustaka
    • Jelajah Bumi Para Rasul
    • Majelis Pustaka & Informasi
    • Taman Pustaka
  • Kolom
    • Khutbah
    • Opini
  • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Halal Center
  • Muktamar
    • Muktamar 48
    • Road To Muktamar 49
  • Pendidikan
    • umsu
    • Sekolah
  • Redaksi
No Result
View All Result
Infomu
No Result
View All Result
20 Ribu Pengungsi Ukraina Ditampung, Buktikan Turki Tidak Diskriminatif

20 Ribu Pengungsi Ukraina Ditampung, Buktikan Turki Tidak Diskriminatif

Syaiful Hadi by Syaiful Hadi
9 Maret 2022
in Kabar
86

Ankara, InfoMu.co – Isu diskriminatif Barat terhadap pengungsi Ukraina, khususnya yang beragama Islam mendapat protes keras. Sikap Barat itu sangat manusiawi dan membiarkan pengungsi muslim tetap berada di tenda.

Terkait diskriminasi itu, Turkey menunjukkah bukti bahwa negara ‘ erdogan ‘ bahwa mereka tidak melakukan sikap diskriminatif seperti diperlihatkan negara barat. Menteri Dalam Negeri Suleyman Soylu menyebut Turki telah menampung lebih dari 20 ribu warga Ukraina sejak dimulainya invasi Rusia ke negara itu. Warga Ukraina dapat memasuki Turki di bawah program bebas visa yang memungkinkan mereka untuk tinggal hingga 90 hari.

“Kami tidak mendiskriminasi ras apapun, terlepas dari apakah mereka memiliki rambut pirang dan mata biru. Kami adalah Muslim dan kami merangkul para korban dari mana pun mereka berasal,” kata Soylu seperti dikutip dari The New Arab, Selasa (8/3/2022).

Dia juga mengkritik negara-negara Barat dan Dewan Keamanan PBB yang terus menyerang Presiden Recep Tayyip Erdogan yang mengkritik sistem yang mengutamakan lima kekuatan dunia atas negara-negara lain.

“Di mana Dewan Keamanan Anda? Silakan selesaikan masalah ini,” kata Soylu.

Pernyataan Soylu datang ketika negara-negara Eropa bergegas untuk mengakomodasi arus keluar pengungsi dari Ukraina saat serangan militer Rusia berlanjut. Sementara perlakuan serupa tidak dilakukan untuk pengungsi dari negara lain.

Invasi Rusia telah memaksa 2 juta orang meninggalkan rumah mereka, kata badan pengungsi PBB, sebagian besar mencari perlindungan di negara-negara tetangga.

Badan pengungsi PBB UNHCR mengatakan 2.011.312 orang telah melarikan diri sejak Rusia melancarkan serangan brutal di Ukraina pada 24 Februari, dengan Polandia menampung sekitar 1,3 juta pengungsi Ukraina.

Sementara itu, Inggris hanya mengeluarkan visa untuk 300 warga Ukraina. Sebagian besar pengungsi melarikan diri dari pemboman Rusia di kota-kota padat seperti Kyiv dan Kharkiv, dengan ribuan warga sipil diyakini tewas dalam penembakan dan tembakan roket. (rep)

Bagikan ini:

  • Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru) Facebook
  • Klik untuk berbagi di WhatsApp(Membuka di jendela yang baru) WhatsApp
  • Klik untuk berbagi di Telegram(Membuka di jendela yang baru) Telegram
  • Klik untuk mengirimkan email tautan ke teman(Membuka di jendela yang baru) Surat elektronik
  • Klik untuk berbagi di Linkedln(Membuka di jendela yang baru) LinkedIn
  • Klik untuk mencetak(Membuka di jendela yang baru) Cetak
Tags: diskriminatif baratpengungsi ukraina
Previous Post

Mendukung Pariwisata Halal, Literasi Jaminan Produk Halal Harus Diperkuat

Next Post

Pemerintah Harus Kerja Keras, Angka Stunting Sumut Masih Tinggi

Next Post
Pemerintah Harus Kerja Keras, Angka Stunting Sumut Masih Tinggi

Pemerintah Harus Kerja Keras, Angka Stunting Sumut Masih Tinggi

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • Beranda
  • Kabar
  • Literasi
  • Kolom
  • Kesehatan
  • Muktamar
  • Pendidikan
  • Redaksi
Call us: +1 234 JEG THEME

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
    • Persyarikatan
    • Peristiwa
    • Ekonomi
    • Info LazisMu
    • InfoMU tv
  • Literasi
    • Kampus
    • Tarjih
    • Taman Pustaka
    • Jelajah Bumi Para Rasul
    • Majelis Pustaka & Informasi
    • Taman Pustaka
  • Kolom
    • Khutbah
    • Opini
  • Kesehatan
    • Lingkungan
    • Halal Center
  • Muktamar
    • Muktamar 48
    • Road To Muktamar 49
  • Pendidikan
    • umsu
    • Sekolah
  • Redaksi

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.