Banda Aceh, InfoMu.co – Ujian kenaikan tingkat (UKT) Pendekar Tapak Suci Putera Muhammadiyah gelombang kedua berlangsung 28-30 Januari 2022, di Gedung Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) Yogyakarta, dihadiri oleh 14 Wilayah Tapak Suci di Indonesia, dengan jumlah peserta ujian sebanyak 256 orang, ini melebihi jumlah kuota yan ditetapkan, dan juga ada yang gagal tidak lulus ujian kependekaran.
Acara ini berlangsung dengan tetap menerapkan protokol kesehata disiplin, ketat serta sangat padat jadwalnya hingga melahirkan pendekar yang berkualitas serta memanfaatkan waktu seefektif serta sebaik mungkin. Dalam hal ini Pimpinan Pusat Seni Bela Diri Tapak Suci Putera Muhammadiyah, memang berusaha melaksanakan atau menyelenggarakan ujian dengan sistem bergelombang dalam kondisi yang belum sepenuhnya normal, juga mengingat penyelenggaraan kegiatan tingkat nasional juga sudah sekitar dua tahun tidak dilaksanakan.
Silaturrahmi para pendekar dalam skala nasional telah lama tidak ada, serta melakukan penyegaran atau pemantapan keilmuan masih terus diperlukan agar ilmu seni bela diri pencak silat yang telah semakin mendunia/mengglobal dapat berkembang luas.
Tapak Suci saat ini telah ada dan hadir pada 14 negara di Asia, Timur Tengah, Eropah, Amerika dan Australia, sehingga pertimbangan keilmuan yang menyebar juga semakin menuntut adanya kemantapan serta ketrampilan yang semakin berkualitas.
Tapak Suci Aceh mengirimkan empat orang pendekar peserta yaitu, Hendra Haryono dengan judul karya tulis Sistim Mutu Pendukung Keputusan Menggunakan Metode Pencocokan Profil Dalam Pemilihan Calon Wasit Dan Pembantu Wasit/Juri Di Pertandingan Tapak Suci.
Ini merupakan tuntutan kondisi serta keharusan agar pertandingan semakin efektif, efisien, berkualitas, cepat serta menggunakan metode modern di era komputerisasi serta menghendaki hasil pertandingan benar-benar objektif serta menjunjung tinggi sportivitas yang sesungguhnya diharapkan.
Selanjutnya Junaidi, karya tulisnya Manfaat Kebugaran Jasmani Pesilat dalam Melaksanakan Latihan Gerak Jurus Mawar Tapak Suci Putera Muhammadiyah Kota Lhokseumawe, yaitu jurus mawar sebagai khas Tapak Suci dapat menjadikan serta kondisi kesehatan tetap terjaga serta memiliki manfaat yang baik jika dilaksanakan dengan benar serta sunguh-sungguh.
Kemudian Fahrul Radhi karyanya, Pola Langkah Segi Tiga Dan Paku-paku Dalam Penggunaan Senjata Trisula, dalam hal ini membiasakan menggunakan pola langkah yang benar menjadikan kebiasaan dalam penggunaan senjata, serta juga dapat diterapkan dalam pertandingan dengan tidak menggunakan senjata sekalipun akan efektif juga memberikan manfaat yang sangat berguna.
Dan terakhir Taufiq A. Rahim dengan karya tulis, Memperkukuh Gerakan Jurus Dasar Tapak Suci, yaitu dalam kondisi perkembangan zaman serta era modern ini jurus dasar khas identitas Tapak Suci dan perkembangannya, ini mesti dijadikan diakui hak kekayaan intelektual atau hak cipta/hak paten. Tulis Taufiq, sebagai karya cipta hasil pemikiran serta keilmuan dari para pendiri pendekar terdahulu sebagai jurus khas merupakan kepemilikan yang sah dari Tapak Suci dengan identitas yang dimiliki, sehingga bermanfaat baik untuk saat ini maupun akan datang didalam kehidupan modern sebagai keilmuan yang terus berkembang dalam kehidupan masyarakat yang jelas hak miliknya. (tar)